Minggu, 25 November 2012

Yahudi dan tanah yang di janjikan





sebelumnya saya ingin menjabarkan penertian tentang istilah yang didi anggap sama



YAHUDI     :  istilah yang merujuk kepada sebuah agama atau suku bangsa. Sebagai agama, istilah ini merujuk kepada umat yang beragama Yahudi.

IZRAEL       : merujuk pada keduabelas anak patriark bangsaIsrael, yaitu Yakub, cucu dari Abraham, orang Ibrani itu. Nama Yakub kemudian diganti oleh Tuhan menjadi Israel. Riwayatnya diceritakan di dalam Perjanjian Lama, terutama di kitab Kejadian.

ZEONISME: sebuah gerakan politik kaum Yahudi yang tersebar di seluruh dunia untuk kembali lagi ke Zion, bukit di mana kota Yerusalem berdiri.


jelas terjadi berbedaan antara ketiga istilah tersebut yahudi : sebuah suku dan agama tertentu, Izreal sebuah negara kental dg politk , dan zenisme : sebuah gagasan pemikiran. 




KEPALSUAN PENGAKUAN YAHUDI
Sebelum Bani Israil masuk ke wilayah tersebut, tanah Palestina telah didiami dan dikuasai suku-suku Arab. Kabilah Finiqiyyin, menempati wilayah utara kurang lebih pada tahun 3000SM. Kabilah Kan’aniyyun, menempati bagian selatan dari tempat yang dihuni orang-orang Finiqiyyin. Mereka menempati wilayah tengah pada tahun 2500SM. Inilah suku-suku bangsa Arab yang berhijrah dari Jazirah Arabiyah. Kemudian datang kelompok lain, kurang lebih pada tahu 1200SM, yang kemudian dikenal dengan Kabilah Falestin. Menempati wilayah antara Ghaza dan Yafa. Hingga akhirnya nama ini menjadi sebutan bagi seluruh wilayah tersebut. dan ketiga suku ini terus mendiaminya.
Secara historis, telah jelas Bani Israil bukanlah bangsa yang pertama menempati Palestina. Daerah itu, sudah dihuni oleh suku-suku Arab sejak beribu-ribu tahun lamanya, sebelum kedatangan Bani Israil. Bahkan keberadaan suku Arab tersebut terus berlangsung sampai sekarang.
Adapun Bani Israil, pertama kalia masuk Palestina, yaitu saat bersama Yusya bin Nun, setelah wafatnya Nabi Musa Alaihissalam. Sebelumnya mereka dalam kebingungan, terusir, tak memiliki tempat tinggal, karena melakukan pembangkangan terhadap perintah Allah
Dikisahkan dalam Al-Qur’an.
وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ اذْكُرُواْ نِعْمَةَ اللّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَعَلَ فِيكُمْ أَنبِيَاء وَجَعَلَكُم مُّلُوكاً وَآتَاكُم مَّا لَمْ يُؤْتِ أَحَداً مِّن الْعَالَمِينَ # يَا قَوْمِ ادْخُلُوا الأَرْضَ المُقَدَّسَةَ الَّتِي كَتَبَ اللّهُ لَكُمْ وَلاَ تَرْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِكُمْ فَتَنقَلِبُوا خَاسِرِينَ
“Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya :”Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain. Hai kaumku, masuklah ke tanah suci yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena kamu takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi” [Al-Maidah : 20-21]
Akan tetapi, mereka adalah bangsa pengecut yang dihinggapi rasa takut Sikap pengecut ini terlihat jelas dari jawaban mereka terhadap ajakan Nabi Musa.
Kelanjutan ayat di atas menyebutkan.
قَالُوا يَا مُوسَى إِنَّ فِيهَا قَوْماً جَبَّارِينَ وَإِنَّا لَن نَّدْخُلَهَا حَتَّىَ يَخْرُجُواْ مِنْهَا فَإِن يَخْرُجُواْ مِنْهَا فَإِنَّا دَاخِلُونَ
“Mereka berkata :”Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka keluar daripadanya, pasti kami akan memasukinya”.
قَالَ رَجُلاَنِ مِنَ الَّذِينَ يَخَافُونَ أَنْعَمَ اللّهُ عَلَيْهِمَا ادْخُلُواْ عَلَيْهِمُ الْبَابَ فَإِذَا دَخَلْتُمُوهُ فَإِنَّكُمْ غَالِبُونَ وَعَلَى اللّهِ فَتَوَكَّلُواْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
“Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya : “Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya, nisacaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”.
قَالُواْ يَا مُوسَى إِنَّا لَن نَّدْخُلَهَا أَبَداً مَّا دَامُواْ فِيهَا فَاذْهَبْ أَنتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلا إِنَّا هَاهُنَا قَاعِدُونَ
“Mereka berkata : “Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinyua selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Rabb-mu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja”.

Korespondensi Antara Sir Henry MacMahon dan Hussain bin Ali (Pemuka Mekah)
Sir Henry MacMahon adalah pejabat tinggi Inggris di Mesir dan Husayn bin Ali adalah pejabat yang bertanggung jawab atas kota Mekah. Pada tahun 1915 mereka melakukan korespondensi yang membahas tentang rencana yang akan dilakukan Inggris terhadap wilayah Arab yang dulu dikuasai oleh Ottoman Turki. Ternyata interpretasi Husayn bin Ali dan Henry macMahon atas janji pemerintah Inggris terhadap bangsa Arab itu berbeda. Hussayn mengira bahwa Palestina adalah termasuk wilayah yang akan diberikan Inggris kepada Arab. Tapi pemerintah Inggris menyangkal dan menyatakan bahwa semua wilayah yang akan dikembalikan tidak termasuk Palestina. Dalam perjanjian itu disebutkan bahwa wilayah yang bukan murni Arab (Cannot be said to be purely Arab) tidak termasuk dalam perjanjian itu. Inggris menganggap bahwa Palestina bukan murni Arab walaupun saat itu mayoritas penduduk Palestina bangsa Arab. Hal ini membuat Arab Palestina merasa dikhianati oleh Inggris. Dibawah ini peta pembagian wilayah yang dijanjikan Inggris pada Arab, garis hitam menunjukan batas wilayah yang dijanjikan untuk Arab sementara warna pink adalah wilayah Palestina yang dikira Hussayn Bin Ali termasuk yang akan diberikan pada Arab.

http://sejarah.kompasiana.com/2012/11/23/konflik-palestina-ditinjau-dari-sejarah-ii-505472.html




 http://abuabdurrohmanmanado.wordpress.com/tag/klaim-palsu-yahudi-atas-tanah-palestina/


Senin, 09 Mei 2011

di Tangan TKW Hong Kong Lima Menit Penginjil Mati Kutu

Selesai bertugas di komunitas perpustakaan Islam, Ahad pekan lalu, untuk menjaga kebersamaan bersama para akhwat BMI kami meluangkan waktu untuk makan bersama. Selepas maghrib saya bersama teman-teman menuju warung makan Indonesia yang terletak di Tin Hau, salah satu kota di Hong Kong yang bersebelahan dengan Causeway Bay. Cuaca hari itu cukup panas, sehingga kelelahan itu terobati ketika makan bersama sambil sesekali bercanda ringan.

Baru beberapa menit bercanda, seorang wanita berkulit gelap yang duduk di samping kami memprovokasi dengan pembicaraan yang mendiskreditkan Islam. Dengan berbagai cara ia berusaha menjebak pembicaraan yang ujung-ujungnya melecehkan Nabi SAW.

Awalnya masih kami layani dengan baik, apalagi penginjil wanita itu mengaku lulusan pesantren. Setelah kami biarkan wanita itu bicara, lama kelamaan nampak bahwa dia bukan seorang muslimah. Tak sabar jadi pendengar pidato bualannya, saya langsung bertanya, “Apa agama anda saat ini?” Akhirnya dia menjawab Kristen.

“Oh, ternyata wanita ini seorang penginjil. Bakal seru nih”, batin saya waktu itu. Saya bersama May, Afa, Umi, Ayuun dan Biati merasa mendapat udara segar yang bisa mendinginkan cuaca. Kami biarkan beberapa saat salibis tersebut meneruskan pidatonya, hingga menyinggung masalah ketuhanan.

Pada giliran kami bicara, saya pun tanya, “Apa definisi Tuhan?” Dia menghindar, saya tanya lagi “ Di mana sifat ketuhanan Yesus saat disiksa, ditelanjangi, diarak, diludahi dan disalib?” Dia malah bertanya balik, “Menurut anda?”

“Jawab dulu pertanyaan saya,” tukas saya.

Gelagapan, sang penginjil pun mengalihkan pembicaraan, akhirnya saya tegur, “Jangan mengalihkan tema, jawab dulu pertanyaan saya.” Sang penginjil masih terdiam beberapa sat, lalu saya berondong lagi dengan pertanyaan-pertanyaan tentang Injil Barnabas, jilbab dalam Bibel, pertentangan khitan antara Kitab Perjanjian Baru dengan Perjanjian Lama, dan seterusnya. Semua pertanyaan tidak bisa menjawab satupun, akhirnya dengan sangat kasihan saya bilang. “Anda masih terlalu amatir dan bukan kelas kami. Anda ini pembohong, pasti bukan muslimah lulusan pesantren!”

Ketika saya tanya di mana pesantren tempat dia belajar, dia menjawab tidak pernah masuk pesantren, saya bilang lagi, “Tadi di awal pembicaraan anda bilang pernah nyantri, sekarang bilang tidak pernah. Anda ketahuan pembohong.”

Teman-teman saya tidak mau ketinggalan, ikut-ikut bertanya dengan berbagai macam pertanyaan, babak belur salibis kacangan tersebut. Merasa terpojok, keluarlah jurus andalan salibisnya, dengan bangga mengatakan perihal ustadz Junaidi pimpinan pesantren di Jawa Barat yang akhirnya masuk Kristen, saya dan teman-teman mengejarnya untuk mendapatkan kevalidan info yang dia ceritakan, tapi kukuh tidak diberikan, akhirnya saya bilang berkali-kali, “Anda mau berbohong lagi? Anda pembohong seperti umumnya tradisi misionaris. Anda sangat lihai berbohong”, tiap dia ingin menyangkal, saya selalu katakan “Anda pembohong”.

Saya dan teman-teman jadi geli menahan senyum, saya minta nomor HP dia berkelit, saya paksa dengan sedikit menekan akhirnya diberikan, ini nomor HP-nya + 852 92067974.

Kami tidak memulai, kami hanya mengikuti saja permainan jebakan salibis, namun sangat disayangkan, ternyata salibis tersebut masih amatir dan tidak menguasai Injil sedikitpun. Semua pertanyaan kami yang hanya ringan-ringan tidak mampu dia jawab.

Itulah sekelumit kisah para buruh migran Indonesia (BMI) menghadapi agresivitas para penginjil Kristen di Hong Kong. Kisah-kisah kristenisasi yang membidik BMI Hong Kong masih sangat banyak yang belum terkuak. [Yulianna PS/voa-islam.com]

Senin, 28 Maret 2011

''Sejarah Gelap Para Paus'' ( inqisisi lebih kejam dan biadab dari syariat islam ) )


Selasa, 22 Maret 2011


OLeh: Dr. Adian Husaini

“Sejarah Gelap Para Paus – Kejahatan, Pembunuhan, dan Korupsi di Vatikan”. Itulah judul sebuah buku yang belum lama ini diterbitkan oleh Kelompok Kompas-Gramedia (KKG). Edisi bahasa Inggris buku ini ditulis oleh Brenda Ralph Lewis dengan judul Dark History of the Popes – Vice Murder and Corruption in the Vatican.

“Benediktus IX, salah satu paus abad ke-11 yang paling hebat berskandal, yang dideskripsikan sebagai seorang yang keji, curang, buruk dan digambarkan sebagai ‘iblis dari neraka yang menyamar sebagai pendeta’. (hal.9)

Itulah sebagian gambaran tentang kejahatan Paus Benediktus IX dalam buku ini. Riwayat hidup dan kisah kejahatan Paus ini digambarkan cukup terperinci. Benediktus IX lahir sekitar tahun 1012. Dua orang pamannya juga sudah menjadi Paus, yaitu Paus Benediktus VIII dan Paus Yohanes XIX. Ayahnya, Alberic III, yang bergelar Count Tusculum, memiliki pengaruh kuat dan mampu mengamankan singgasana Santo Petrus bagi Benediktus, meskipun saat itu usianya masih sekitar 20 tahunan.

Paus muda ini digambarkan sebagai seorang yang banyak melakukan perzinahan busuk dan pembunuhan-pembunuhan. Penggantinya, Paus Viktor III, menuntutnya dengan tuduhan melakukan ‘pemerkosaan, pembunuhan, dan tindakan-tindakan lain yang sangat keji’. Kehidupan Benediktus, lanjut Viktor, ‘Begitu keji, curang dan buruk, sehingga memikirkannya saja saya gemetar.” Benediktus juga dituduh melakukan tindak homoseksual dan bestialitas.

Kejahatan Paus Benediktus IX memang sangat luar biasa. Bukan hanya soal kejahatan seksual, tetapi ia juga menjual tahta kepausannya dengan harga 680 kg emas kepada bapak baptisnya, John Gratian. Gara-gara itu, disebutkan, ia telah menguras kekayaan Vatikan.

Paus lain yang dicatat kejahatannya dalam buku ini adalah Paus Sergius III. Diduga, Paus Sergius telah memerintahkan pembunuhan terhadap Paus Leo V dan juga antipaus Kristofer yang dicekik dalam penjara tahun 904. Dengan cara itu, ia dapat menduduki tahta suci Vatikan. Tiga tahun kemudian, ia mendapatkan seorang pacar bernama Marozia yang baru berusia 15 tahun.

Sergius III sendiri lebih tua 30 tahun dibanding Marozia. Sergius dan Marozia kemudian memiliki anak yang kelak menjadi Paus Yohanes XI, sehingga Sergius merupakan satu-satunya Paus yang tercatat memiliki anak yang juga menjadi Paus.
Sebuah buku berjudul Antapodosis menggambarkan situasi kepausan dari tahun 886-950 Masehi:

“Mereka berburu dengan menunggang kuda yang berhiaskan emas, mengadakan pesta-pesta dengan berdansa bersama para gadis ketika perburuan usai dan beristirahat dengan para pelacur (mereka) di atas ranjang-ranjang berselubung kain sutera dan sulaman-sulaman emas di atasnya. Semua uskup Roma telah menikah dan istri-istri mereka membuat pakaian-pakaian sutera dari jubah-jubah suci.”

Banyak penulis sudah mengungkap sisi gelap kehidupan kepausan. Salah satunya Peter de Rosa, penulis buku Vicars of Christ: The Dark Side of the Papacy. Buku ini juga mengungkapkan bagaimana sisi-sisi gelap kehidupan dan kebijakan tahta Vatikan yang pernah melakukan berbagai tindakan kekejaman, terutama saat menerapkan Pengadilan Gereja (Inquisisi). Kekejaman Inquisisi sudah sangat masyhur dalam sejarah Eropa. Karen Armstrong, mantan biarawati dan penulis terkenal, menyebutkan, bahwa Inquisisi adalah salah satu dari institusi Kristen yang paling jahat (one of the most evil of all Christian institutions). (Karen Armstrong, Holy War: The Crusades and Their Impact on Today’s World, (London: McMillan London Limited, 1991).

Inquisisi diterapkan terhadap berbagai golongan masyarakat yang dipandang membahayakan kepercayaan dan kekuasaan Gereja. Buku Brenda Ralph Lewis mengungkapkan dengan cukup terperinci bagaimana Gereja menindas ilmuwan seperti Galileo Galilei dan kawan-kawan yang mengajarkan teori heliosentris. Galileo (lahir 1564 M) melanjutkan teori yang dikemukakan oleh ahli astronomi asal Polandia, Nikolaus Copernicus. Tahun 1543, tepat saat kematiannya, buku Copernicus yang berjudul De Revolutionibus Orbium Coelestium, diterbitkan.

Tahun 1616, buku De Revolutionibus dimasukkan ke dalam daftar buku terlarang. Ajaran heliosentris secara resmi dilarang Gereja. Tahun 1600, Giordano Bruno dibakar hidup-hidup sampai mati, karena mengajarkan bahwa bumi berputar mengelilingi matahari. Lokasi pembakaran Bruno di Campo de Fiori, Roma, saat ini didirikan patung dirinya.

Melihat situasi seperti itu, Galileo yang saat itu sudah berusia lebih dari 50 tahun, kemudian memilih sikap diam.

Pada 22 Juni 1633, setelah beberapa kali dihadirkan pada sidang Inquisisi, Galileo diputus bersalah. Pihak Inquisisi menyatakan bahwa Galileo bersalah atas tindak kejahatan yang sangat mengerikan. Galileo pun terpaksa mengaku, bahwa dia telah bersalah. Bukunya, Dialogo, telah dilarang dan tetap berada dalam indeks Buku-Buku Terlarang sampai hampei 200 tahun. Galileo sendiri dihukum penjara seumur hidup. Ia dijebloskan di penjara bawah tanah Tahta Suci Vatikan. Pada 8 Januari 1642, beberapa minggu sebelum ulang tahunnya ke-78, Galileo meninggal dunia. Tahun 1972, 330 tahun setelah kematian Galileo, Paus Yohanes Paulus II mengoreksi keputusan kepausan terdahulu dan membenarkan Galileo.

Kisah-kisah kehidupan gelap para Paus serta berbagai kebijakannya yang sangat keliru banyak terungkap dalam lembaran-lembaran sejarah Eropa. Peter de Rosa, misalnya, menceritakan, saat pasukan Napoleon menaklukkan Spanyol tahun 1808, seorang komandan pasukannya, Kolonel Lemanouski, melaporkan bahwa pastor-pastor Dominikan mengurung diri dalam biara mereka di Madrid.

Ketika pasukan Lemanouski memaksa masuk, para inquisitors itu tidak mengakui adanya ruang-ruang penyiksaan dalam biara mereka. Tetapi, setelah digeledah, pasukan Lemanouski menemukan tempat-tempat penyiksaan di ruang bawah tanah. Tempat-tempat itu penuh dengan tawanan, semuanya dalam keadaan telanjang, dan beberapa di antaranya gila.

Pasukan Prancis yang sudah terbiasa dengan kekejaman dan darah, sampai-sampai merasa muak dengan pemandangan seperti itu. Mereka lalu mengosongkan ruang-ruang penyiksaan itu, dan selanjutnya meledakaan biara tersebut.

Kejahatan penguasa-penguasa agama ini akhirnya berdampak pada munculnya gerakan liberalisasi dan sekularisasi di Eropa. Masyarakat menolak campur tangan agama (Tuhan) dalam kehidupan mereka.

Sebagian lagi bahkan menganggap agama sebagai candu, yang harus dibuang, karena selama ini agama digunakan alat penindas rakyat. Penguasa agama dan politik bersekutu menindas rakyat, sementara mereka hidup berfoya-foya di atas penderitaan rakyat. Salah satu contoh adalah Revolusi Perancis (1789), yang mengusung jargon “Liberty, Egality, Fraternity”.

Pada masa itu, para agamawan (clergy) di Perancis menempati kelas istimewa bersama para bangsawan. Mereka mendapatkan berbagai hak istimewa, termasuk pembebasan pajak. Padahal, jumlah mereka sangat kecil, yakni hanya sekitar 500.000 dari 26 juta rakyat Prancis.

Dendam masyarakat Barat terhadap keistimewaan para tokoh agama yang bersekutu dengan penguasa yang menindas rakyat semacam itu juga berpengaruh besar terhadap sikap Barat dalam memandang agama. Tidak heran, jika pada era berikutnya, muncul sikap anti pemuka agama, yang dikenal dengan istilah “anti-clericalism”. Trauma terhadap Inquisisi Gereja dan berbagai penyimpangan kekuasaan agama sangatlah mendalam, sehingga muncul fenomena “anti-clericalism” tersebut di Eropa pada abad ke-18. Sebuah ungkapan populer ketika itu, ialah: “Berhati-hatilah, jika anda berada di depan wanita, hatilah-hatilah anda jika berada di belakang keledai, dan berhati-hatilah jika berada di depan atau di belakang pendeta.” (Beware of a woman if you are in front of her, a mule if you are behind it and a priest whether you are in front or behind).” (Owen Chadwick, The Secularization of the European Mind in the Nineteenth Century, (New York: Cambridge University Press, 1975).

Trauma pada dominasi dan hegemoni kekuasaan agama (Kristen) itulah yang memunculkan paham sekularisme dalam politik, yakni memisahkan antara agama dengan politik. Mereka selalu beralasan, bahwa jika agama dicampur dengan politik, maka akan terjadi “politisasi agama”; agama haruslah dipisahkan dari negara. Agama dianggap sebagai wilayah pribadi dan politik (negara) adalah wilayah publik; agama adalah hal yang suci sedangkan politik adalah hal yang kotor dan profan.
Trauma Barat terhadap sejarah keagamaan mereka berpengaruh besar terhadap cara pandang mereka terhadap agama. Jika disebut kata “religion” maka yang teringat dalam benar mereka adalah sejarah agama Kristen, lengkap dengan doktrin, ritual, dan sejarahnya yang kelam yang diwarnai dengan inquisisi dan sejarah persekusi para ilmuwan.

Berbagai penyelewengan penguasa agama, dan pemberontakan tokoh-tokoh Kristen kepada kekuasaan Gereja yang mengklaim sebagai wakil Kristus menunjukkan bahwa konsep “infallible” (tidak dapat salah) dari Gereja sudah tergoyangkan.

Kaum Muslim, perlu mengambil hikmah dari kasus kejahatan para pemimpin Gereja ini. Ketika para tokoh agama tidak mampu menyelaraskan antara ucapan dan perilakunya, maka masyarakat akan semakin tidak percaya, bahkan bias “alergi” dengan agama. Jika orang-orang yang sudah terlanjur diberi gelar -- atau memberi gelar untuk dirinya sendiri – sebagai “ULAMA”, tidak dapat mempertanggungjawabkan amal perbuatannya, maka bukan tidak mungkin, umat akan hilang kepercayaannya kepada para ulama. Mereka akan semakin jauh dari ulama dan lebih memuja selebriti – baik selebriti seni maupun politik.

Kasus yang menimpa sejumlah tokoh agama Katolik itu dapat juga menimpa agama mana saja. Jika tokoh-tokoh partai politik Islam tidak dapat memegang amanah -- sibuk mengeruk keuntungan pribadi dan kelompoknya, tak henti-hentinya mempertontonkan konflik dan pertikaian -- maka bukan tidak mungkin, umat akan lari dari mereka dan partai mereka.

Jika para pimpinan pesantren tidak dapat memegang amanah, para ulama sibuk mengejar keuntungan duniawi, dan sebagainya, maka umat juga akan lari dari mereka. Jika orang-orang yang dianggap mengerti agama tidak mampu menjadi teladan bagi masyarakat, tentu saja sulit dibayangkan masyarakat umum akan sudi mengikuti mereka.

Minggu, 13 Maret 2011

Skandal Bank Vatikan (Bagian i)

Ini adalah bank yang tak biasa, mesin ATM menggunakan bahasa Latin. Para pastor memiliki pintu masuk khusus. Sebuah potret Sri Paus Benediktus XVI ukuran besar tergantung di

dinding. Tulisan yang tercantum pada papan nama instansi ini juga tak biasa, The Institute for Religious Works.

Meski serba tak biasa, instansi ini tetaplah sebuah bank. Mirisnya, bank itu kini berada dalam pengawasan menyusul tuduhan keterlibatannya dalam

pencucian uang. Tak tanggung-tanggung, total nilai simpanan yang statusnya abu-abu itu mencapai 30 juta dolar AS.

Sejauh ini. Vatikan menyebut, tuduhan itu sebagai kesalahpahaman dan yakin

kasus ini bakal segera tuntas. Sebaliknya, jaksa meratakan, Bank Vatikan sengaja

mencemooh undang-undang anti I

VIpencucian uang untuk menyembunyikan kepemilikan, tujuan, dan asal dana. Dokumen yang ada di tangan jaksa juga mengungkap kemungkinan para pastor telah bertindak sebagai tameng untuk pengusaha korup dan mafia.

Dokumen itu menyebut adanya dua transaksi yang belum dilaporkan. Pertama,transaksi pada 2009 yang melibatkan penggunaan nama palsu. Kedua, transaksi pada 2010 ketika Bank Vatikan menarik 860 ribu dolar AS dari rekening Bank Italia tetapi mengabaikan permintaan bank untuk mengungkapkan ke mana uang itu akan dikirim.

Temuan ini, seperti dilaporkan Washington Times, memberikan harapan baru bagi para korban Holocaust yang mencoba menuntut di Amerika Serikat, namun selalu gagal. Selama ini, para korban Holocaust yakin, jarahan Nazi disimpan di Bank Vatikan.

Dalam catatan Washington Times, ini bukan skandal pertama yang melibatkan Bank Vatikan. Sejak puluhan tahun silam, bank ini kental dengan nuansa skandal. Sekadar contoh, pada 1986, seorang penasihat keuangan Vatikan meninggal setelah minum kopi-diduga diracun-di penjara. Yang lain ditemukan tergantung di tali bawah jembatan Blackfriars, London pada 1982, dengan saku diisi uang dan batu. Insiden ini menghitamkan reputasi Bank Vatikan dan menimbulkan kecurigaan hubungan dengan mafia. Insiden ini juga menimbulkan biaya ratusan juta dolar akibat perseteruan hukum dengan pihak berwenang Italia.

Pada kasus lain, polisi menyita aset keuangan dari rekening Bank Vatikan di Credito Artigiano SpA. Para penyelidik mengatakan, Vatikan telah gagal memberikan informasi mengenai asal atau tujuan dana.

Sebagian besar uang, yakni 26 juta dolar AS ditujukan untuk JP Morgan di Frankfurt. Jaksa menuduh Bank Vatikan mengabaikan peraturan bahwa bank-bank asing harus berkomunikasi dengan otoritas keuangan Italia tentang asal uang itu.

Minggu, 06 Februari 2011



FITNAH ALKITAB TERHADAP PARA NABI ALLAH !!!


FITNAH 1: Nabi Ibrahim memiliki gundik.

Kej 25:5. Abraham memberikan segala harta miliknya kepada Ishak,
Kej 25:6. tetapi kepada anak-anaknya yang diperolehnya dari
gundik-gundiknya ia memberikan pemberian; kemudian ia menyuruh mereka--masih pada waktu ia hidup--meninggalkan Ishak, anaknya, dan pergi ke sebelah timur, ke Tanah Timur.

FITNAH 2: Nabi Nuh mabuk dan bugil.

Kej 9:20. Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur.
Kej 9:21. Setelah ia minum anggur,
mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya.

FITNAH 3: Nabi Sulaiman memiliki gundik dan menyembah berhala.

1 Raj 11:3. Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan
tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.
1 Raj 11:9. Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya,
Kej 11:10. dan yang telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini
supaya jangan mengikuti allah-allah lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN.

FITNAH 4: Nabi Harun membuat berhala dan menyuruh orang2 Israel menyembahnya.

Kel 32:3. Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun.
Kel 32:4. Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan
dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"

FITNAH 5: Nabi Luth berzina dengan kedua putrinya.

Kej 19:30. Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan
kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya.
Kej 19:31. Kata kakaknya kepada adiknya: "Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi.
Kej 19:32. Marilah
kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita."
Kej 19:33. Pada malam itu
mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.
Kej 19:34. Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya:
"Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita."
Kej 19:35. Demikianlah juga
pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.
Kej 19:36.
Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka.
Kej 19:37. Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang.
Kej 19:38. Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.

FITNAH 6: Nabi Yakub (Israel) mengawini 2 perempuan adik-kakak sekaligus.

Kej 29:26. Jawab Laban: "Tidak biasa orang berbuat demikian di tempat kami ini, mengawinkan adiknya lebih dahulu dari pada kakaknya.
Kej 29:27.
Genapilah dahulu tujuh hari perkawinanmu dengan anakku ini; kemudian anakku yang lainpun akan diberikan kepadamu sebagai upah, asal engkau bekerja pula padaku tujuh tahun lagi."
Kej 29:28. Maka Yakub berbuat demikian; ia menggenapi ketujuh hari perkawinannya dengan
Lea, kemudian Laban memberikan kepadanya Rahel, anaknya itu, menjadi isterinya.

FITNAH 7: Nabi Yakub penipu, ia bergumul dengan Allah dan menang (hebat ya???).

Kej 27:35 Jawab ayahnya (Ishak): "Adikmu telah datang dengan tipu daya dan telah merampas berkat yang untukmu itu."
Kej 27:36 Kata Esau: "Bukankah
tepat namanya Yakub, karena ia telah dua kali menipu aku. Hak kesulunganku telah dirampasnya, dan sekarang dirampasnya pula berkat yang untukku." Lalu katanya: "Apakah bapa tidak mempunyai berkat lain bagiku?"
Kej 32:24. Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.
Kej 32:25 Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu.
Kej 32:26 Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."
Kej 32:27 Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub."
Kej 32:28 Lalu kata orang itu:
"Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."
Kej 32:29 Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ.

FITNAH 8: Nabi Daud (kakek Yesus) berzina dengan istri orang lain.

2 Sam 11:2. Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana,
tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.
2 Sam 11:3. Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata:
"Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu."
2 Sam 11:4. Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya,
lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.
2 Sam 11:5.
Lalu mengandunglah perempuan itu dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud, demikian: "Aku mengandung."

FITNAH 9: Tuhan akan membalas dendam kepada Nabi Daud dengan menyuruh orang lain meniduri istri-istrinya secara terang-terangan di depan seluruh orang Israel.

2 Sam 12:11 Beginilah Firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu
(Daud) yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil istri-istrimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan istri-istrimu di siang hari.
2 Sam 12:12 Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi
(dengan Batsyeba), tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."

FITNAH 10: Nabi Daud bertelanjang bulat di depan budak-budak perempuan para hambanya.

2 Sam 6:20 Ketika
Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya, maka keluarlah Mikhal binti Saul mendapatkan Daud, katanya: "Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya!"

FITNAH 11: Anak Nabi Daud, Amnon, memperkosa adiknya sendiri.

2 Sam 13:11. Ketika gadis itu menghidangkannya kepadanya supaya ia makan,
dipegangnyalah gadis itu dan berkata kepadanya: "Marilah tidur dengan aku, adikku."
2 Sam 13:12. Tetapi gadis itu berkata kepadanya:
"Tidak kakakku, jangan perkosa aku, sebab orang tidak berlaku seperti itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu.
2 Sam 13:13. Dan aku, ke manakah kubawa kecemaranku? Dan engkau ini, engkau akan dianggap sebagai orang yang bebal di Israel. Oleh sebab itu, berbicaralah dengan raja, sebab ia tidak akan menolak memberikan aku kepadamu."
2 Sam 13:14. Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari padanya,
diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia.

FITNAH 12: Anak Nabi Daud, Absalom, berzina dengan istri2 ayahnya.

2 Sam 16:21. Lalu jawab Ahitofel kepada Absalom: "Hampirilah gundik-gundik ayahmu yang ditinggalkannya untuk menunggui istana. Apabila seluruh Israel mendengar, bahwa engkau telah membuat dirimu dibenci oleh ayahmu, maka segala orang yang menyertai engkau, akan dikuatkan hatinya."
2 Sam 16:22. Maka dibentangkanlah kemah bagi Absalom di atas sotoh,
lalu Absalom menghampiri gundik-gundik ayahnya di depan mata seluruh Israel.

FITNAH 13: Yehuda (Yahudi), anak Nabi Yakub, berzina dengan Tamar, menantunya sendiri.

Kej 38:15
Ketika Yehuda melihat dia, disangkanyalah dia seorang perempuan sundal, karena ia menutupi mukanya.
Kej 38:16 Lalu berpalinglah Yehuda mendapatkan perempuan yang di pinggir jalan itu serta berkata: "Marilah, aku mau menghampiri engkau," sebab ia tidak tahu, bahwa perempuan itu menantunya. Tanya perempuan itu: "Apakah yang akan kauberikan kepadaku, jika engkau menghampiri aku?"
Kej 38:17 Jawabnya: "Aku akan mengirimkan kepadamu seekor anak kambing dari kambing dombaku." Kata perempuan itu: "Asal engkau memberikan tanggungannya, sampai engkau mengirimkannya kepadaku."
Kej 38:18 Tanyanya: "Apakah tanggungan yang harus kuberikan kepadamu?" Jawab perempuan itu: "Cap meteraimu serta kalungmu dan tongkat yang ada di tanganmu itu."
Lalu diberikannyalah semuanya itu kepadanya, maka ia menghampirinya. Perempuan itu mengandung dari padanya.

FITNAH 14: Ruben, anak tertua Nabi Yakub, berzina dengan gundik ayahnya.

Kej 35:22 Ketika Israel (Yakub) diam di negeri ini, terjadilah bahwa Ruben sampai tidur dengan Bilha, gundik ayahnya, dan kedengaranlah hal itu kepada Israel.

FITNAH 15: Nabi Yesaya berjalan telanjang bulat tidak berkasut tiga tahun lamanya; juga para tawanan raja Asyur.

Yes 20:2 Pada waktu itu berfirmanlah TUHAN melalui Yesaya bin Amos. Firman-Nya: "Pergilah dan bukalah kain kabung dari pinggangmu dan tanggalkanlah kasut dari kakimu," lalu iapun berbuat demikian, maka berjalanlah ia telanjang dan tidak berkasut.
Yes 20:3 Berfirmanlah TUHAN:
"Seperti hamba-Ku Yesaya berjalan telanjang dan tidak berkasut tiga tahun lamanya sebagai tanda dan alamat terhadap Mesir dan terhadap Etiopia.
Yes 20:4 demikianlah raja Asyur akan menggiring orang Mesir sebagai tawanan dan orang Etiopia sebagai buangan,
tua dan muda, telanjang dan tidak berkasut dengan pantatnya kelihatan, suatu penghinaan bagi Mesir.

FITNAH 16: Nabi dan Imam, keduanya fasik.

Yer 23:11 "Sungguh,
baik nabi maupun imam berlaku fasik; di rumah-Kupun juga Aku mendapati kejahatan mereka, demikianlah firman TUHAN.
Yer 23:12 Sebab itu jalan mereka akan seperti jalan-jalan yang licin bagi mereka; di dalam gelap mereka akan terserandung dan akan jatuh di sana; sebab Aku akan mendatangkan malapetaka atas mereka dalam tahun waktu mereka dihukum, demikianlah firman TUHAN.

FITNAH 17: Segala nabi Samaria penyesat umat.

Yer 23:13 Di kalangan para
nabi Samaria Aku melihat ada yang kurang pantas: mereka bernubuat demi Baal dan menyesatkan umat-Ku Israel.

FITNAH 18: Segala nabi Yerusalem berbuat zinah.

Yer 23:14 Tetapi di kalangan para
nabi Yerusalem Aku melihat ada yang mengerikan: mereka berzinah dan berkelakuan tidak jujur; mereka menguatkan hati orang-orang yang berbuat jahat, sehingga tidak ada seorangpun yang bertobat dari kejahatannya; semuanya mereka telah menjadi seperti Sodom bagi-Ku dan penduduknya seperti Gomora."
Yer 23:15 Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam mengenai para nabi itu: "Sesungguhnya, Aku akan memberi mereka makan ipuh dan minum racun, sebab dari para nabi Yerusalem telah meluas kefasikan ke seluruh negeri."

FITNAH 19: Nabi-nabi berbuat dusta.

Yer 23:30 Sebab itu, sesungguhnya,
Aku akan menjadi lawan para nabi, demikianlah firman TUHAN, yang mencuri firman-Ku masing-masing dari temannya. Yer 23:31 Sesungguhnya, Aku akan menjadi lawan para nabi, demikianlah firman TUHAN, yang memakai lidahnya sewenang-wenang untuk mengutarakan firman ilahi.
Yer 23:32 Sesungguhnya,
Aku akan menjadi lawan mereka yang menubuatkan mimpi-mimpi dusta, demikianlah firman TUHAN, dan yang menceritakannya serta menyesatkan umat-Ku dengan dustanya dan dengan bualnya. Aku ini tidak pernah mengutus mereka dan tidak pernah memerintahkan mereka. Mereka sama sekali tiada berguna untuk bangsa ini, demikianlah firman TUHAN.

FITNAH 20: Segala nabi Israel bebal.

Yeh 13:3 Beginilah firman Tuhan ALLAH:
Celakalah nabi-nabi yang bebal yang mengikuti bisikan hatinya sendiri dan yang tidak melihat sesuatu penglihatan.
Yeh 13:4
Seperti anjing hutan di tengah-tengah reruntuhan, begitulah nabi-nabimu, hai Israel!